eXTReMe Tracker
Home » , » KISAH SEPATU BALLY BUNG HATTA SEORANG YG MEMPUNYAI SIFAT QONA'AH

KISAH SEPATU BALLY BUNG HATTA SEORANG YG MEMPUNYAI SIFAT QONA'AH

KISAH SEPATU BALLY BUNG HATTA SEORANG YG MEMPUNYAI SIFAT QONA'AH (selalu merasa cukup dgn apa yang sudah Tuhan beri).
DAN MESIN JAHIT IBU RAHMI HATTA
__________________
Sekitar tahun1950 sewaktu pulang ke rumah Mohammad Hatta yang waktu itu masih menjabat sebagai Wakil Presiden R.I di tanya oleh sang isteri Rahmi Hatta mengenai kebijaksaaan pemotongan mata uang ORI(Oeang Republik Indonesia) dari 100 menjadi 1.Hal itu ditanyakan oleh Rahmi karena dengan kebijaksaan itu dia tidak bisa membeli mesin jahit yang sudah lama dididamkan dan dia telah menabung sekian lama untuk mewujudkan mimipinya itu.
Keluarga Bung Hatta
Keluarga Bung Hatta


Bung Hatta sebagai seorang suami tentu mengerti perasaan isterinya dan berkata pada sang isteri “Sunggguhpun saya bisa percaya kepadamu, tetapi rahasia ini tidak patut dibocorkan kepada siapa pun. Biarlah kita rugi sedikit, demi kepentingan seluruh negara. Kita coba menabung lagi, ya?” jawab Bung Hatta.

Sepatu Bally adalah merek sepatu yang pernah dimpikan dan diidamkan oleh Bung Hatta semasa hidupnya. Sepatu Bally sangat terkenal pada masa tahun 1950 an.Beliau karena belum mampu untuk membeli sepatu itu,menggunting potongan iklan sepatu Bally itu dan menyimpannya di buku harian beliau.Sangat mengharukan dari kisah ini,Keinginan beliau ini hanya menjadi impian saja sampai akhir hayatnya.Keinginan beliau ini baru diketahui setelah ditemukan sebuah guntingan secarik kertas berisi gambar potongan sepatu Bally dalam buku hariannya oleh puteri beliau,setelah Bung Hatta wafat.

Uang yang ditabung beliau tidak pernah cukup untuk membeli sepatu yang diinginkan oleh beliau.Beliau lebih mementingkan uang itu bagi kebutuhan rumah tangga dan membantu kerabat dan saudara yang lebih membutuhkan bantuan dari hanya sekedar memenuhi keinginan pribadi,begitulah prinsip hidup beliau.
Kalau beliau mau tentu dengan sangat mudah bisa mendapatkan sepatu Bally tersebut dengan Kekuasaan dan relasi yang dimiliki atau tinggal menghubungi diplomat yang bertugas di luar negeri pada saat itu.Bung Hatta pada saat itu masih punya pengaruh besar tidak hanya di tanah air,tapi juga di Dunia.Disinilah kita melihat jiwa seorang pemimpin dan tokoh seorang rakyat yang tidak mau memanfaatkan kekuasan dan wewenang yang dimiliki untuk kepentingan pribadi semata.Beliau merasa malu dan tidak pantas untuk menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi.Biarkanlah hidup dengan kekurangan dan sederhana dari pada menghinakan diri seperti memanfaatkan kekuasaaan dan pengaruh untuk kepentingan pribadi.

Kita lihat sekarang ini bagaimana sikap para kebanyakan pemimpin dan anggota Dewan kita yang selalu berlomba untuk memperkaya diri memanfaatkan kekuasaaan tanpa malu-malu berani minta bagian.Kemana hati dan nurani mereka berani bertindak dengan cara seperti itu.Apakah mereka tidak sadar,bagaimana dulu para pahlawan dan tokoh dan pejuang bangsa ini berjuang dengan mengorbankan darah dan harta dan keluarga mereka semua hanya demi bangsa dan negara dan rakyat Indonesia dan meletakkan semua kepentingan hanya untuk bangsa dan negara.

Setelah pensiun, kondisi finansial Bung Hatta menjadi sangat sulit,karena uang pensiunnya sangat kecil.Pernah puteri beliau menyarankan agar menarok sebuah bokor sebagai tempat menarok uang buat tamu yang datang berkunjung ke rumah.Bung Hatta tidak setuju dan marah dengan usul puterinya itu.Beliau juga pernah mengembalikan kelebihan duit pengobatan beliau ke negara.Untuk mengatasi keuangannya pada saat sulit,beliau lebih suka mengirimkan tulisan-tulisannya ke beberapa penerbit pada waktu itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS